Senin, 06 Juli 2015

Resep Belut Lado Hijau asli Minang

 Resep Belut Lado Hijau

Bahan Balado Belut Lado Hijau

    500 gram belut
    2 buah asam kandis
    1 sendok makan garam
    500 ml minyak untuk menggoreng
Bumbu Tumbuk Kasar Balado Belut Lado Hijau

    200 gram cabe hijau dan kukus
    10 butir bawang merah dan kukus
    3 siung bawang putih
    1 sendok teh garam
    1 sendok teh air jeruk nipis

Resep Belut Lado Hijau asli Minang
Belut Lado Hijau asli Minang

Cara Membuat Balado Belut Lado Hijau

    Siangi belut, potong menjadi dua bagian, lumuri dengan asam kandis dan garam. Lalu, goreng dengan minyak panas hingga kering, sisihkan.
    Panaskan minyak, tumis bumbu yang di tumbuk kasar hingga harum. Tambahkan garam dan air jeruk nipis, lalu aduk rata.
    Masukkan belut goreng. Aduk sampaibelut terbalut bumbu. Angkat dan sajikan dalam keadaan panas.

resep-belut-lado-hijauBila anda melewati Jalan Lintas Muara Labuh-Padang di Kabupaten Solok Selatan, jangan lewatkan mampir di Rumah Makan Sungai Kalu. Ada dua rumah makan Sungai Kalu, RM Sunngi Kalu I berada di jalan lintas Maurolabuh di Sungai Kalu sedangkan RM Sungai Kalu II masih di ruas jalan yang sama tetapi berada di Padang Aro, Ibu kota Solok Selatan, jalan antar provinsi yang menghubungkan Sumatera Barat dengan Keriunci, Jambi.

Masakan di kedua rumah makan ini sudah kondang untuk orang yang kerap melalui jalan itu. Bahkan menjadi tempat makan langganan Menteri Gamawan Fauzi. “Saat menjadi bupati Solok dan gubernur Sumatera Barat, tiap lewat kemari, Pak Gamawan pasti makannya di sini,” kata Eliyati, Pemilik RM Sungai Kalu.

Begitu juga aris-artis yang kebetulan sedang syuting di Solok Selatan. Seperti saat pembuatan film Di Bawah Lindungan Ka”bah pada Maret tahun lalu. “Semua artisnya makan di sini,” kata Eliyati bangga. Apa keistimewaan hidangan di Rumah Makan Sungai Kalu? Seperti rumah makan Padang lainnya, menu yang ditawarkan amat banyak. Ada 14 macam masakan Padang mulai dari rendang, goreng ayam, panggang ayam, goren ikan, sampadeh ikan hingga dendeng.

Namun ada menu spesialnya, dan ini yang jadi andalan rumah makan Sungai Kalau. Menu spesialnya serba lado hijau atau cabe hijau. Ada belut goreng lado hijau, ayam goreng lado hijau dan dendeng batokok lado hijau. Tentu saja ketiga masakan ini lebih pedas dibandingkan dengan hidangan yang menggunakan cabe merah. Tetapi dijamin nikmat, dan pedasnya malah membangkitkan selera makan.

Khusus ketiga macam menu ini akan terhidang panas di piring karena dimasak kalau dipesan. Jadi jangan lupa memesannya, kalau tidak, tidak akan pernah terhidang di meja. Dan harus sabar menunggu, tetapi tidak terlalu lama, hanya 15 menit. Sedangkan menu yang lain akan langsung terhidang di meja bersama nasi panas karena sudah siap saji. Belut gorengnya terasa istimewa saat dihidang panas-panas bersama nasi putih. Belut sawah ini digoreng kering dengan campuran kentang goreng, jengkol muda goreng dan baluran cabe hijau dan bawang yang digiling kasar. Pedas, gurih dengan aroma yang membangkitkan selera.

Ayam gorengnya juga tak kalah enaknya. Ayam kampung yang digoreng kering, dengan campuran kentang goreng, jengkol muda dan cabe hijau. Dagingnya tidak terlalu keras tapi lebih gurih dibandingkan ayam goreng dari ayam ras.
Begitu terhidang, dijamin sulit menghentikan makan, seolah berpacu karena sambal lado hijau yang pedas akan membuat panas dan berkeringat. Pas sekali dengan cuaca Solok Selatan yang dingin karena kawasan ini dekat dengan Gunung Kerinci.

Apa rahasia kelezatan hidangan ini?

“Yang digoreng itu ayam duluan, jadi minyak bekas ayam goreng ini untuk menggoreng bahan lainnya seperti kentang, jengkol, dan belut serta cabe hijau, jadi kaldu ayamnya yang membuat sambal gioreng belut dangoreng ayam ini terasa lezat,” kata Eliyati yang berbagi resep andalannya.

Dalam sehari, kedua rumah makan Sungai Kalu ini mengolah 100 kilogram belut untuk membuat belut goreng lado hijau yang ditangkap dari sawah dan 140 ekor ayam kampung untuk ayam goreng lado hijau. Sedangkan untuk membuat sambal lado hijaunya, dalam sehari menggunakan 50 kilogram cabe hijau yang ditumbuk dengan alu.

Sedangkan dendeng batokoknya juga tak kalah elezat. Dagingnya empuk dengan siraman cabe hijau goreng. Agar empuk dagingnya direbus dulu, lalu dogoreng dan ditokok atau dipukul. Karena itu namanya dendeng batokok.

Menurut Eliayati, Rumah Makan Sungai Kalu itu berrdiri pada 1955 oleh orang tuanya. ”Dulu ini kan jalan perlintasan, rumah makan ini untuk penumpang bus yang berhenti, atau supir truk, lalu karena banyak pelanggan, didirikan satu lagi di Padang Aro yang kini dikelola adik saya Nurmailis,” kata Eliyati.

Walau rasanya istimewa, namun harganya ternyata masih murah. Seporsi makan dengan satu macam sambal hanya Rp16 ribu. Sedangkan nasi bisa sepuasnya, karena tiap oran yang makan diberi secembung nasi. Masakan di sini juga masih diolah tradisional, semua pakai kayu bakar bakar. Ini salah satu rahasia kelezatan masakan Minang.

Sumber: pelaminanminang.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar